Menjaga nilai budaya permainan gangsing terus berputar
Ada yang berputar pada porosnya tapi bukan bumi. Ini adalah satu permainan yang digemari kebanyakan oleh kaum laki-laki. Permainan Gasing adalah mainan kayu yang bisa berputar pada satu titik keseimbangan. Menurut Wikipedia para arkeolog menemukan bukti pada situs-situs kebudayaan Indonesia yang menunjukkan bahwa gasing adalah mainan tertua.
Sebelum banyak wilayah di Indonesia mengenal mainan ini, gasing terlebih dahulu sudah dimainkan oleh masyarakat tanah melayu. Sementara itu, arti kata gasing sendiri adalah mainan yang berbunyi jika diputar dan dimainkan di tempat yang kosong.
Gasing tradisional berbahan dasar kayu sedangkan tali pemutarnya terbuat dari kulit pohon. Akan tetapi di wilayah Indonesia lainnya dapat ditemukan gasing yang terbuat dari bambu. Secara umum, bagian utama gasing kepala, badan dan kaki. Proses membuat gasing sendiri memakan waktu yang lama. Mulai dari pemilihan kayu yang berkualitas yang harus dikeringkan terlebih dahulu agar bisa dibentuk dan diukir.
Setelah itu kayu yang sudah diukir akan dilebur dengan timah untuk membentuk tepian gasing yang berfungsi sebagai penyeimbang ketika berputar. Pada proses akhir, gasing akan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Bentuk gasing tergantung dari daerah asalnya
Ada dua acara yang dapat digunakan dalam bermain gasing. Dua cara ini disebut pangkak dan uri. Pangkak adalah cara memainkan gasing dengan melemparkannya pada gasing lawan. Bentuk dari gasing yang digunakan untuk diadu ini lebih kekar dari gasing lainnya.
Sementara itu uri merupakan permainan gasing yang ditentukan dengan durasi lamanya gasing tersebut berputar. Gasing dengan fungsi ini memiliki bentuk yang berbeda lagi. Bentuk gasing ini lebih pendek dan pipih.
Gangsing adalah salah satu permainan tradisional yang sudah seharusnya dilestarikan. Sebagai warga negara Indonesia tentunya menjadi tanggung jawab untuk kita semua untuk mempertahankannya.
Hal ini diperlukan untuk mejaga traadisi para leluhur dan nenek moyang kita terdahulu. Karena di dalamnya terkandung nilai-nilai kebudayaan Indonesia yang tidak akan ditemukan dalam gadget modern saat ini.