Perancangan Dust Collector

Perancangan Dust Collector System untuk Proses Buffing 1*, Emie Santoso 2, dan Dhika Aditya 3 1 Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Abstrak Sebagai industri yang memproduksi alat musik tiup seperti saxophone, flute, clarinet, recorder, dan pianica..

Dalam proses pembuatannya banyak proses yang dilalui seperti pengkilapan material logam, penghalusan permukaan material, soldering, dan lain sebagainya.

Dalam proses tersebut tentu akan menghasilkan debu kotor dan tidak sehat. Dan bilamana kondisi partikulat debu melebihi nilai ambang batas akan menyebabkan gangguan kesehatan, ketidaknyamanan dalam bekerja, dan mengurangi aktivitas kerja.

Proses perancangan sistem dust collector ini dimulai dari observasi lapangan, permodelan dust collector existing debgan software Ansys, perhitungan dust collector baru, perancangan dibantu oleh software CAD (Computer Aided Design) untuk pembuatan gambar serta analisis daya hisap menggunakan software ansys.

Lalu membandingkan dust collector lama dan dust collector baru.hasil penelitian menghasilkan bahwa dust collector baru lebih memiliki keunggulan debit hisap dibandingkan dengan dust collector lama dengan penggantian diameter pipa dan desain konstruksi pipa. Jumlah debit yang dapat dihisap pada dust collector lama hanya mencapai 1,16965 m 3 /s sedangan dust collector baru sebesar 4,43996 m 3 /s. Kata kunci : CAD, dust collector, ansys

PENDAHULUAN Dust collector merupakan sistem ventilasi yang banyak digunakan oleh industri. Dust collector adalah salah satu mesin yang dapat mengurangi polusi udara yang dihasilkan oleh industri. Mesin ini menghisap debu di dalam ruangan yang dihasilkan oleh proses-proses-proses yang terdapat di industri.

Contohnya saat menyolder, melakukan poles benda dengan pasir, dan menggerinda material. Debu kotor yang dihisap oleh dust collector akan disaring dan dipisahkan antara debu dan udara. Sehingga hanya udara bersih yang dikeluarkan oleh dust collector.

. Dust Collector Menurut America Conference of Governmental Industrial Hygienists tahun 1998 bahwa kecepatan hisap yang dibutuhkan dalam proses pemolesan membutuhkan kecepatan hisap minimal 2,5 m/s.

Terjadinya masalah tersebut maka dibutuhkan perancangan ulang pada sistem dust collector. Perancangan dust collector system untuk proses buffing ini diharapkan dapat menghasilkan daya hisap yang sesuai yang tercantum dalam America Conference of Governmental Industrial Hygienists yang nantinya akan berpengaruh kepada kesesuaian NAB yang ditetapkan oleh 116